Disini
saya akan menuliskan tentang daerah asal saya, yaitu Kabupaten Gresik. Lokasi
Kabupaten Gresik terletak di sebelah barat laut Kota Surabaya yang merupakan
Ibu kota Provinsi Jawa Timur, Ibu kota Kabupaten Gresik berada 20 km sebelah
utara Kota Surabaya, dengan luas wilayah 1.191,25 km2 yang terbagi dalam 18
Kecamatan dan terdiri dari 330 Desa dan 26 Kelurahan. Secara geografis wilayah
Kabupaten Gresik terletak antara 112° sampai 113° Bujur Timur dan 7° sampai 8°
Lintang Selatan dan merupakan dataran rendah dengan ketinggian 2 sampai 12
meter diatas permukaan air laut kecuali Kecamatan Panceng yang mempunyai
ketinggian 25 meter diatas permukaan air laut. Sebagian wilayah Kabupaten
Gresik merupakan daerah pesisir pantai, yaitu memanjang mulai dari Kecamatan
Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu, Ujungpangkah dan Panceng serta
Kecamatan Sangkapura dan Tambak yang lokasinya berada di Pulau Bawean. Wilayah
Kabupaten Gresik juga mencakup Pulau Bawean, yang
berada 150 km lepas pantai
Laut Jawa.
Makanan
khas yang ada di Gresik yaitu:
1. Nasi
Krawu
Barangkali
masakan ini belum terlalu ngetrend di telingan anda, tapi bagi pecinta makanan
khas daerah tentunya mengenal Nasi Krawu ini. Nasi Krawu adalah makanan khas
Gresik yang mempunyai ciri nasinya yang pulen, dimana kalau di daerah lain
krawu sebutannya adalah semacam urap-urap. Nah kalau Krawu-nya Gresik beda.
Yang diurap dengan kelapa bukan sayur rebus, tetapi daging sapi dan babat.
Daging dan babat yang dibacem dengan aneka bumbu dan santan hingga meresap,
warnanya coklat, sangat empuk sampe menjadi suwiran kasar dengan sendirinya, di
tahap akhir ditambahkan kelapa sangrai. Ada pengaruh Madura disini, melalui
poyah kelapa kuning yang disajikan sebagai condiment bersama sambal terasi,
jadi dalam satu sajian ada dua warna poyah kelapa, kuning dan coklat (dari
Krawu-nya). Rasanya? Pastilah enak, Sedap, gurih sekaligus legit.
2. Otak-otak
Bandeng
Makanan dari
terbuat dari ikan bandeng yang dipisahkan antara kulit dan daging, lalu
dagingnya dihaluskan. Setelah itu daging bandeng diberi bumbu2 halus yang sudah
disiapkan, lalu dimasukkan lagi dalam badan ikan. Selanjutknya ikan dikukus
hingga matang.
3. Pudak
Pudak adalah
makanan/kue khas kota Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Makanan ini terbuat dari
bahan tepung beras, gula pasir/gula jawa dan santan kelapa yang dimasukan
kemasan terbuat dari bahan yang disebut “ope” yaitu pelepah daun pinang. Pudak
juga ada yang berbahan sagu dan disebut pudak sagu. Pada perkembangannya, ragam
pudak tidak terbatas 3 rasa macam saja seperti sebelumnya : pudak putih (gula
pasir), pudak merah (gula jawa) dan pudak sagu. Pada masa kini, oleh
kreatifitas pembuat kue pudak untuk merebut pasar, maka ragam dan rasa pudakpun
bertambah, diantaranya pudak pandan yang berwarna hijau dan harum karena
campuran sari daun pandan. namun kadang-kadang para pembuat pudak memilih
menggunakan daun suji sebagai perwarna pengganti, mengingat warnanya yang lebih
kuat hijaunya, sensasinya juga tak kalah dengan daun pandan. Disamping rasa
yang khas, bentuk kemasan pudak tidak ada yang menyamai di antara jajanan
manapun. Dari bahan yang sudah mulai langka, pembuatannya pun tidak sederhana.
Pangkal pelepah daun pinang harus disamak lebih dahulu untuk memisahkan kulit
luar dan kulit dalam. kulit bagian dalam inilah yang dimanfaatkan. Setelah
dibersihkan dan dipotong-potong sesuai ukuran, kemudian dilipat dan dijahit
dengan alur seperti huruf L tanpa sudut, sehingga sisi dan dasarnya tertutup
dan membentuk ruang seperti gelas. Setelah adonan dituangkan, ujung kemasan
yang terbuka dikuncupkan dan diikat. Baru dikukus. Kue pudak merupakan jajanan
yang kaya kalori dan mengenyangkan. Disamping itu kue ini bisa bertahan selama
3 hari, bila diangin-anginkan. Konon kue ini dibuat sesuai kebutuhan masyarakat
Gresik yang saat itu yang bermata pencaharian sebagai pedagang, yang cenderung
bepergian jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar